
Menteri Pertahanan AS, James Mattis mengatakan bahwa ancaman serangan nuklir Korea Utara meningkat saat dirinya berkunjung ke Korea Selatan
Mattis memperingatkan Korut akan menghadapi respon militer secara besar-besaran jika mereka menggunakan senjata nuklir.
Secara terpisah, Korea Utara melepaskan sebuah kapal nelayan Korea Selatan yang katanya telah ditemukan di perairan Korea Utara secara ilegal.
Kapal yang memiliki 10 awak dilepaskan pada hari Jumat malam, kata petugas Korea Selatan.
Ini terjadi pada saat ketegangan meningkat di wilayah tersebut, dengan kondisi kedua pihak sedang menjalankan serangkaian latihan militer.
Kantor berita AFP mengatakan bahwa Mattis telah menyatakan Korea Utara telah mempercepat ancaman yang ditimbulkannya kepada negara-negara tetangganya dan dunia melalui program rudal dan nuklirnya yang tidak sah dan tidak perlu.
Dia mengatakan Korea Utara terlibat dalam satu perilaku “yang keluar dari perlindungan hukum” dan mengatakan bahwa kolaborasi keamanan AS-Korea Selatan telah mengambil “urgensi baru”.
Washington tidak dapat menerima nuklir Korea Utara, tambahnya, berbicara bersama rekannya dari Korea Selatan Song Young-moo.
Mattis berada di Seoul untuk melakukan pembicaraan pertahanan tahunan dengan Korea Selatan.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan pada bulan November sebagai bagian dari perjalanan ke Asia.
Pada bulan September Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan itu merupakan yang terbesar sejauh ini.
Bom itu diperkirakan memiliki daya berkisar antara 50 sampai 120 kiloton. Perangkat berukuran 50kt kira-kira tiga kali ukuran bom yang menghancurkan Hiroshima pada tahun 1945.
Mereka juga telah melakukan serangkaian tes rudal, dengan menembaki dua rudal balistik yang melewati Jepang pada bulan Agustus dan September.
Korea Selatan telah memulai untuk menerapkan sistem pertahanan rudal Thaad (Terminal High-Altitude Area Defense) miliki AS untuk menanggapi ancaman serangan rudal dari Utara.
Pada awal bulan ini, AS dan Korea Selatan juga memulai latihan militer gabungan di perairan sekitar semenanjung Korea yang melibatkan jet tempur, kapal penghancur dan kapal induk.
Latihan tersebut membuat pihak Utara mengamuk dan dahulu Pyongyang telah mencela mereka dengan sebutan latihan perang.
Secara terpisah, AS telah memberlakukan sanksi terhadap tujuh warga Korea Utara dan tiga entitas atas pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok.
Sektretaris Treasury Steven Mnuchin mengatakan bahwa sanksi tersebut termasuk diplomat yang ditempatkan di China dan Vietnam yang telah mengambil bagian dalam pemulangan paksa pencari suaka Korea Utara.
No Responses to “Ancaman Nuklir Korea Utara Semakin Meningkat”